Senin, 29 Juni 2015

4 Tips Tetap Tersenyum dan Semangat Bekerja di Bulan Ramadan


         Selama puasa, rasa lapar dan haus kadang terasa tak tertahankan. Kita pun bisa jadi makin malas dan tak bersemangat untuk beraktivitas. Eits, tapi jangan jadikan puasa sebagai alasan untuk kehilangan semangat bekerja, ya.
Biar bekerja terasa lebih ringan dan hasilnya lebih berkah, yuk tetap tersenyum dan semangat. Caranya nggak susah kok. Selengkapnya, ikuti tips-tipsnya di bawah ini.

1. Mengobrol dengan Rekan Kerja

Daripada bete, coba deh ajak obrol rekan kerja Anda. Anda bisa merasa rileks saat Anda sudah punya orang yang bisa diajak mengobrol ketika bekerja. Obrolkan hal-hal ringan saja seperti pengalaman sahur, berbuka puasa, atau rencana lebaran. Tapi jangan sampai obrolannya jadi berbahan gosip, ya. Menggosip saat puasa bisa-bisa malah mengurangi pahala Anda.

2. Buat Target Harian

Biar "nggak kerasa capek" saat kerja, bagi-bagilah pekerjaan Anda dalam beberapa bagian. Buat target harian. Apa saja yang perlu Anda lakukan dan selesaikan dalam kurun waktu tertentu. Anda bisa mulai mengerjakan hal yang terasa lebih mudah di awalnya supaya Anda tak merasa terlalu terbebani. Atau Anda bisa mulai melakukan pekerjaan yang lebih berat terlebih dahulu supaya energi Anda tak keburu habis nantinya.

3. Jangan Lupa Istirahat

Selama bulan Ramadan, jam istirahat biasanya lebih singkat karena tak ada jadwal untuk makan siang. Bagaimana pun, Anda perlu benar-benar memaksimalkan waktu istirahat ini dengan baik. Anda bisa mengisinya dengan menunaikan salat, mengaji, atau sekadar jalan-jalan santai di sekitaran kantor agar tak merasa jenuh.

4. Ingatlah Kalau Anda Sedang Puasa

Maksudnya ingatkan diri Anda kalau saat ini Anda sedang puasa. Artinya Anda harus berusaha lebih keras dari biasanya untuk mengendalikan diri. Ingat juga imbalan pahala yang bisa Anda dapat ketika Anda bisa bekerja dengan baik dan memanfaatkan waktu yang ada dengan semaksimal mungkin. Dengan begitu, Anda akan terpacu untuk bisa bekerja dengan tetap semangat.
Yuk, Ladies, tetap semangat saat bekerja di bulan Ramadan. Di bulan suci ini, mari kita perbanyak pahala dengan melakukan aktivitas kita jauh lebih baik dari biasanya.

Takut Dijauhi Teman, Aku Sengaja Tidak Puasa Dan Sangat Menyesal

           Hai saya Zana. Saya ingin berbagi kisah tentang pengalaman saya yang akhirnya membuat saya sadar untuk terus menjalankan ibadah puasa dan menghindari godaan.

Teman-Teman Membujuk Agar Tidak Puasa
Tahun lalu di bulan suci Ramadan seperti sekarang ini, saya menjalankan ibadah puasa seperti biasanya. Saya memiliki banyak teman seiman. Saat puasa, mereka sering mengajak saya untuk ikut buka bersama bahkan mengajak saya untuk tidak puasa sekali-kali.
Saya menolaknya secara halus, karena bagi saya, buka puasa di rumah lebih enak dan saya tidak ingin membatalkan niat saya untuk berpuasa. Dan lagi saya tidak mau mengecewakan ibu yang sengaja memasak menu buka puasa untuk saya. Awalnya mereka bisa mengerti, tapi di hari-hari berikutnya, mereka mulai menjauhi saya. Memang saya tidak boleh suudzon dulu dengan beranggapan teman-teman saya itu jadi malas berteman dengan saya.

Pertahanan Diri Saja Jebol
Akhirnya, kegiatan saya yang tadinya menyenangkan dengan teman-teman menjadi membosankan, ditambah lagi tidak ada yang mau berbicara dengan saya. Akhirnya saya mulai mengajak bicara mereka duluan dan sikap mereka kembali seperti biasanya. Mereka mulai mengajak saya untuk tidak berpuasa lagi. Karena tidak mau kejadian dijauhi terulang, saya menerima ajakan mereka. Kami makan di sebuah restoran dan saya memilih menu soto ayam. Saya merasa tidak tenang saat itu. Antara, takut ketahuan ibu saya dan merasa bersalah pada Allah SWT.

Saat buka puasa di rumah, rasa bersalah saya bertambah karena ibu saya memasak soto ayam juga, persis yang siang itu saya makan. Kejadian itu seperti sebuah peringatan untuk saya, bahwa Allah Maha Melihat. Akhirnya saya mengaku dan meminta maaf pada ibu saya kalau saya tidak puasa dan tadi makan soto ayam juga. Ibu saya terlihat sedikit kecewa, tapi akhirnya mengatakan pada saya bahwa seharusnya saya meminta maaf dengan Allah SWT bukan dengannya, dan seharusnya saya kuat iman dan tahan godaan teman-teman.

Abaikan Saja Mereka
Setelah kejadian itu, saya kembali menolak ajakan teman-teman saya untuk tidak puasa dan membiarkan mereka saat menjauhi saya karena saya tidak mau menyia-nyiakan puasa di bulan suci Ramadan yang penuh berkah. Saya jadi rajin mengaji, mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meminta perlindungannya untuk selalu tahan godaan baik saat puasa maupun tidak.

Semoga kisah ini bermanfaat bagi sahabat yang sering mengalami godaan saat puasa seperti saya. Di bulan puasa ini, bersikaplah seperti orang tuli untuk sementara saat teman-teman Anda mengajak untuk tidak puasa. Hiraukan jika sikap mereka seperti teman-teman saya. Semoga di bulan Ramadan ini iman kita tetap kuat dan kita bisa bersama-sama meraih kemenangan.

-oOo-

Ibadah Sunah Jadi Pembuka Pintu Rezeki, Saya Membuktikannya

-oOo-
Saya tinggal di salah satu desa kabupaten Lumajang, mayoritas penduduk di sana berprofesi sebagai petani, begitu juga dengan orang tua saya. Setelah lulus pendidikan salah satu airlines di Sidoarjo, saya sempat bingung mau kerja apa. Saya sudah mencoba melamar pekerjaan ke banyak perusahaan tapi tak satupun yang berhasil.
Saya memiliki hobby gardening, saya senang menanam bunga. Dari hobi itu, saya menanam bunga melati di halaman rumah sebagai pengharum alami, dan inilah rupanya awal mula Allah SWT membuka jalan usaha dan pintu rejeki.

Salah seorang tetangga saya seorang perias pengantin, dari tetangga inilah saya melihat sebuah peluang usaha.  Saya disarankan belajar merangkai bunga melati. Dari satu perias saya bertemu perias lainnya untuk belajar. Akhirnya orangtua saya mengijinkan saya menanam melati di sebidang tanah bekas sebelah rumahku.  Tak banyak yang saya tamam, tidak lebih dari 100 pohon mengiringi usaha saya.

Saya berusaha memperbaiki diri dengan meningkatkan kualitas ibadah ke Allah SWT. Dari semula yang hanya melakukan ibadah wajib, saya mulai hidupkan ibadah sunah. Salat  dhuha dan salat tahajud mulai saya jalankan, dan tak lupa sedekah. Semula saya ragu apa iya saya mampu istikhomah sedekah mengingat penghasilan saya tidak stabil. Namun keraguan tidak mengalahkan niat saya, saya harus mencoba! Di mana ada keinginan di situ ada jalan, begitu kata sebuah kata bijak yang pernah saya dengar.

Niat saya untuk sedekah saya awali dengan melubangi sebuah kaleng bekas waffer yang saya letakkan di meja kamarku. Fungsinya sebagai kotak sedekah. Setiap selesai salat subuh saya awali pagi hari dengan sedekah. Alhamdulilah tak terasa Ramadan kali ini adalah Ramadan kelima, dan dalam kurun waktu lima tahun ini Subhanallah yang telah Allah berikan dalam kehidupan saya.

Dari bunga melati yang tak lebih dari 100 pohon saya bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari bersama kakak saya. Saya sudah tidak tinggal serumah dengan orang tua walaupun saya belum menikah. Selain itu saya Alhamdulillah bisa membeli kendaraan baru tanpa kredit, hidup mandiri tanpa minta orang tua, dan banyak hal yang telah saya lakukan dari hasil usaha bunga ini. Saat ini insyaAllah saya berencana membeli kebun sendiri, semoga Allah SWT meridai.

Orang tua dan keluarga saya tidak menyangka bahwa dari tanaman bunga di halaman rumah yang tak seberapa telah banyak membantu saya. Saya rasakan keberkahan rejeki yang luar biasa, hidup saya jadi tenang, dan selalu merasa optimis karena yakin bahwa ada Allah SWT menyertai setiap langkah saya.

Kini, keresahan, kekhawatiran, kegalauan tak lagi saya rasakan. Hidup saya rasakan tenang dan damai. Sedekah tidak akan membuat kita miskin, itu janji Allah, dan Allah tidak akan mengingkari janji-Nya. Sampai saat ini Alhamdulillah saya masih bisa bersedekah, keraguan saya karena penghasilan tidak stabil dijawab Allah SWT dengan diberi kelancaran, hidup bersama Allah SWT memang indah.

Bagi teman-teman yang masih bingung mencari pekerjaan cobalah menggali potensi diri, kita hidup pasti diberi bekal oleh Allah dengan sebuah potensi. Bagi yang ingin berwirausaha bisa memulai dari hobi, karena dengan hobi insyaAllah bisa menjadi profesi, dan dari hobi insyaAllah bisa membawa hoki. Dan jangan lupa sertakan selalu Allah SWT dalam semua ikhtiar kita. Pasti hidup akan menjadi berkah. Hidup sukses dunia dan akhirat adalah cita cita yang harus kita perjuangkan.


Jumat, 26 Juni 2015

9 Tahapan Menulis Novel yang Baik dan Benar

Bagaimana cara menulis novel dengan baik dan benar? Berikut ini adalah sembilan tahapan dan penjabarannya:
Sebelumnya, mungkin Anda tertarik membaca artikerl ini: Tutorial cara membuat novel dengan cepat. Yups, tadi itu intermezo. Kita lanjut materi utama kita kali ini. Hayuks…

SATU
Gaet pembaca pada paragraf pembuka dengan menyuguhkan konflik. Ini adalah cara membuat pembukaan novel yang ampuh dan menarik.
Contoh:
“Tolong…, tolooong…..”
Teriakan minta tolong terdengar keras dari balik pagar rumahku. Kami sekeluarga berhamburan keluar.
Apakah Anda ikut mendengar teriakan pada contoh diatas, dan merasa ikut terlibat di dalamnya?
Ya, orang selalu suka dengan konflik. Coba pikirkan ini, kejadian apa yang membuat orang berhamburan keluar rumah?
Ya, bisa jadi diantaranya: perkelahian, kecelakaan, kebakaran, dan lain-lain.
Orang sering bilang, bila tidak ada konflik maka tidak ada cerita. Dan bila Anda meletakkan konflik pada paragraf pembuka novel Anda, maka Anda akan menarik kuat perhatian pembaca.

DUA
Kembangkan karakter tokoh novel Anda. Bantu pembaca untuk memvisualkan karakter dengan mendesripsikan penampilan, tingkah laku dan pemikiran tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita. Ketika dia berbicara, ungkap karakternya.
Kita ambil contoh OVJ dari peran seorang Andre.
“Nung, bapak kamu dokter jantung, ya?” Tanya Andre merayu dengan nada lembut.
“Kok, tau?”
“Iya, karena kamu telah membuat jantungku bergetar-getar.”
Nunung tersipu malu. Andre telah meluluhkan kebekuan dengan gombalan mautnya. Dia memang raja gombal.
Tiap orang dalam OVJ memiliki karakter yang berbeda-beda. Sule yang suka jahil dan paling lebai; Aziz yang hobi gagap dan selalu menjadi objek penyiksaan; Nunung yang memiliki wajah gadis ndeso walaupun berperan sebagai tokoh cantik sekalipun; Parto orang tua yang memiliki sifat kebapakan dan sering sekali difitnah mirip Ariel.
Begitu juga dalam menulis karakter tokoh novel, Anda harus menjelaskan karakter mereka satu-satu.

TIGA
Pilih sudut pandang  penulisan cerita dalam novel Anda. Anda bisa berperan menjadi orang pertama (protagonis) dengan kata ganti aku, saya, kami, kita. Atau sudut pandang orang ketiga. Anda menjadi pengamat seperti menonton film. Kata ganti yang digunakan adalah ia, dia, mereka, -nya.

EMPAT
Buat dialog yang penuh arti. Tulis dialog yang penting-penting saja, yang ada tujuannya, yang langsung pada masalah, yang langsung menjelaskan, jangan berputar-putar, jangan bertele-tela, jangan hambar.
Contoh dialog dalam novel “Cinta di Dalam Gelas” karangan Andrea Hirata:
“Bisakah kawanmu itu mengajariku?”
“Maksud kakak?”
“Aku mau belajar main catur. Aku mau bertanding pada peringatan 17 Agustus nanti. Aku mau menantang Matarom.”
Kami terperangah.
Dialog dalam novel diatas langsung pada inti masalah. Maryamah minta diajari main catur. Ia ingin sekali mengalahkan Matarom.

LIMA
Tetapkan setting cerita dalam novel Anda. Ia mencakup waktu dan tempat. Setting waktu terdiri dari hari, tanggal, siang, malam, minggu, bulan, pagi, sore, tahun, dekade dan lain-lain.
Setting tempat dapat berupa lokasi seperti kota atau desa; keadaan lingkungan seperti bersih, kotor; suasana seperti ramai, lengang; cuaca seperti panas, dingin, dan lain-lain.
Deskripsikan setting yang penting saja yang mendukung pengembangan cerita novel Anda. Deskripsi harus MENARIK DUA ATAU LEBIH INDRA sehingga pembaca dapat ikut mengalami apa yang tokoh cerita alami.
Contoh:
Waktu: Tahun 700 Masehi
Tempat: Istana  Kerajaan Majapahit. Di ujung tengah ruang terdapat singgasana raja berwarna keemasan; memiliki tangga naik; payung penaung; tempat duduk dayang dan para perdana menteri.
Untuk mudah memahami setting cerita novel yang baik dan menarik, bayangkan suatu setting panggung teater atau OVJ yang memiliki beberapa panggung. Setiap panggung memiliki backdrop atau latar panggung yang dihiasi gambar, perlengkapan dan pernak-pernik yang disesuaikan dengan adegan.

ENAM
Mengatur plot dalam novel Anda. Apakah Anda tahu plot?
Baiklah saya jelaskan. Menurut Cellia Warren, plot adalah peristiwa yang berurutan yang disertai sebab akibatnya.
Perhatikan kalimat berikut:
Nenek bersikeras tinggal di rumah, tidak mau berobat di rumah sakit.
Kalimat ini belum cukup mengandung unsur plot, karena belum memiliki unsur sebab akibat. Kita belum mengetahui alasan nenek bersikeras tinggal dirumah dan tidak mau berobat.

Namun bila kalimatnya diubah menjadi:
Nenek tidak bersikeras tinggal di rumah, tidak mau berobat di rumah sakit karena tak mau merepotkan orang yang bukan keluarganya.
Kalimat kedua ini telah mengandung unsur sebab akibat. Nenek yang tidak mau  merepotkan orang yang bukan keluarganya menjadi penyebabnya enggan berobat. Inilah yang disebut plot.
Plot yang berkembang dalam cerita akan membuat pembaca membolak-balik halaman untuk mencari tahu apa yang akan terjadi sebelum atau selanjutnya. Mengapa demikian?
Karena orang ingin melihat lebih jauh sebab-akibat sebuah kejadian dalam cerita.
Alur cerita yang memiliki sebab akibat atau alur yang berangkat dari satu atau beberapa sebab menuju satu atau beberapa akibat atau sebaliknya disebut plot.
Ya, plot adalah inti novel yang wajib diperhatikan. Plot adalah inti dari cara membuat novel yang baik dan benar. Bila plotnya tertata baik dan logis, maka pembaca akan suka pada novel Anda. Novel Anda akan menjadi novel yang menarik bagi pembaca.

TUJUH
Mengarahkan klimaks pada novel Anda. Klimaks adalah puncak atau titik balik cerita. Ia adalah bagian yang paling dramatis dari cerita. Klimaks, terjadi ketika protagonis memahami apa yang sebaiknya dilakukan atau menyadari tindakan terbaik apa yang seharusnya diambil. Ketegangan yang mengganggu protagonis mengharuskan protagonis mengambil tindakan terbaik yang berujung pada konflik akhir atau klimaks.
Contoh satu bab Klimaks dalam novel:
“Budi menyadari kelalaiannya yang telah menyia-nyiakan waktu. Semester satu ia dibawah kendali game di internet. Semester dua masalah bertambah dengan memacari tiga gadis sekaligus . Semester tiga bertambah lagi satu masalah, narkoba, karena salah gaul. Ia melewati waktu kuliah dengan hari-hari suram dan menjauhi buku. Keadaan ini sangat kontras dengan masa kegemilangan di bangku sekolah. Jauh dirantau orang membuat Budi hilang kendali.
Ibu marah besar sampai nangis-nangis bersimpuh di depannya. Bapak menyetop uang jajan selama satu semester. Nenek ikut prihatin dan selalu ingin melihat cucunya bangkit. Budi ingat pesan terakhir nenek sebelum ia meninggalkan dunia, “Budi, ayo selesaikan kuliahmu. Nenek yakin kamu bisa bangkit dari pengaruh narkoba.” (Cerita berlanjut)
“Aaaahhh…..”, Budi meneriaki langit, mengangkat dua tinjunya tinggi ke atas. “Aku harus berubaaah…”
Ia tidak mau lagi dipermainkan kebiasaan buruk itu. hari ini adalah hari terakhir ujian semester empat. Malam ini adalah malam terakhir persiapan ujian. Ia harus mengejar nilai tinggi bila tidak mau dicap bego sama teman-temannya yang lain. (Cerita berlanjut)
Hari ini adalah hari keempat ujian semester empat. Hari-hari sebelumnya dia yakin telah mengumpulkan skor tinggi dalam ujian….. (Cerita berlanjut)
Hari kelima, egonya di bawah angin, nalarnya yang bermain kini. “Yes! yes! teriak Budi pelan setelah merasa yakin dengan kebenaran hasil perhitungan kimia yang dihadapinya dalam ujian. Sebuah keyakinan yang didasari pada sisa-sisa memori kegemilangan dalam bidang studi ini semasa SMA, nilai rapor yang selalu sembilan.
Sebuah perjuangan keras untuk menaklukkan soal-soal eksakta dengan otak yang agak sedikit eror. Namun Budi terus bangkit walau tertatih-tatih…(cerita berlanjut)
Hari ini adalah hari terakhir ujian semester empat.  Dengan memanfaatkan kenangan kecerdasan yang tersisa, ia harus mengejar nilai tinggi untuk menyenangkan hati orang-orang yang menunggu hari kebangkitannya. (Cerita berlanjut dengan aktivitas rumit dalam ujian…)
Pada hari penentuan akhir nilai semester, mahasiswa bergerombolan mengelilingi papan pengumuman hasil ujian. Melihat itu, Budi pun berlari kesana. Berdesak-desakan, berhimpitan, Budi berusaha menerobos. Didalam benaknya terdapat tanda tanya besar akan nilai akhir ujiannya…
Dengan sedikit meliak-liukkan badannya, Budi sampai juga di depan papan pengumuman. Mengarahkan telunjuk dan memokuskan pandangan pada deretan nama dan angka pada papan. Tidak sampai semenit, Budi berhasil mendapatkan namanya, “Budi Tegar”. Ia kunci pandangannya, ia arahkan tangannya kekanan menuju nilai hasil ujian….
Spontan Budi berteriak senang dan syukur, “Yes, Alhamdulillah…..”, sejurus kemudian, ia menerobos keluar kerumunan, berlari dan melompat-lompat kecil. Di benaknya terisi penuh keinginan untuk meluapkan rasa,  senang dan bangga. Rasa itu hendak diungkapkan kepada tiga orang yang selalu menunggu hari suksesnya. Ia sudah tidak sabar lagi menahannya. Teringat wajah ketiga orang yang ia sayangi itu. Ia katup bibirnya dan berkata mantap, “Bapak, Ibu, IPeKa Budi  tiga koma limaaa!” dan ia lanjutkan ungkapan itu kepada satu orang yang sudah tidak lagi menginjakkan kakinya di atas dunia, “Nek, terima kasih atas nasehatnya. Budi berhasil.”

DELAPAN
Menulis ending novel Anda. Ending adalah penyelesaian atas masalah. Anda bisa menulis ending yang terbuka atau ending yang tertutup. Ending tertutup adalah akhir cerita yang menunjuk pada penyelesaian masalah yang sudah tuntas. Sedangkan ending terbuka adalah ending yang konfliknya belum sepenuhnya selesai dan membuka peluang untuk berbagai penafsiran dari pembaca. Pada contoh diatas yang digunakan adalah ending tertutup. Masalah yang dihadapi si aktor utama sudah tuntas.

SEMBILAN
Terakhir adalah membuat Judul novel yang Menarik.
“Loh, kok judul malah dijelaskan terakhir?”
Ya, saya letakkan tips “cara membuat judul novel” ini pada poin terakhir karena kebiasaan penulis novel memang demikian. Mereka lebih fokus memikirkan bagaimana cara membuat sinopsis novel, membuat kerangka novel atau outline novel, membuat pembukaan novel,  membuat plot novel, membuat konflik dan klimaks ketimbang memikirkan bagaimana cara membuat judul novel. Bukan berarti judul novel tidak penting, tapi karena membuat judul novel itu lebih mudah dari hal-hal di atas.
Oke bagaimana cara membuat judul novel yang menarik?
Sebenarnya tidak ada standar baku dalam membuat judul novel. Intinya adalah tidak panjang. Pendek dua atau tiga kata. Dan harus keliatan CANTIK, MENARIK, MENYENTUH atau MENGGUGAH.